Minggu, 27 Mei 2012

Tragedi Terowongan Mina 1990


Tragedi Terowongan Mina
Mina adalah sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah Timur kota Mekkah, Arab Saudi. Ia terletak di antara Mekkah dan Muzdalifah. Mina mendapat julukan kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jamaah haji seluruh dunia. Tenda-tenda itu tetap berdiri meski musim haji tidak berlangsung. Mina paling dikenal sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan lempar jumrah dalam ibadah haji

Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal di sini sehari semalam sehingga dapat melakukan shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah sholat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah.

Jamaah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan wukuf di Arafah. Jamaah haji ke Mina lagi karena para jamaah haji akan melempar jumrah. Tempat atau lokasi melempar jumrah ada 3 yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula. Di Mina jamaah haji wajib melaksanakan mabit (bermalam) yaitu malam tanggal 11,12 Dzulhijah bagi jamaah haji yang melaksanakan Nafar Awal atau malam tanggal 11,12,13 dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar Tsani.

Mina juga merupakan tempat atau lokasi penyembelihan binatang kurban. Di Mina ada mesjid Khaif, merupakan masjid dimana Nabi Muhammad SAW melakukan shalat dan khutbah ketika berada di Mina saat melaksanakan ibadah haji.

            Pada tahun 1990 diwarnai kabar duka dari Mekah. Yaitu tewasnya 1.426 orang jemaah haji akibat saling injak di terowongan Haratul Lisan, Mina. Dari seluruh korban tersebut sebanyak 649 jemaah asal Indonesia menjadi korban insiden maut tersebut. Itu terjadi karena jemaah, baik yang akan pergi melempar jumrah maupun yang pulang, berebutan dari dua arah untuk memasuki satu-satunya terowongan yang menghubungkan tempat jumrah dan Haratul Lisan.
Musibah itu terjadi karena masing-masing ingin mendapatkan yang afdhal atau utama dalam ibadahnya. Sehingga terjadi konsentrasi manusia dalam waktu yang bersamaan. Diawali dengan puluhan hingga ratusan ribu jemaah haji dari berbagai penjuru dunia berjalan lewat terowongan Haratul Lisan. Kekacauan itu segera berubah menjadi tragedi. Mereka berdesakan, berimpitan, dan lalu berguguran.

Lebih dari seribu orang gugur sebagai syuhada. Kebanyakan di antara mereka adalah saudara-saudara kita, yang datang jauh dari belahan dunia lain, Indonesia. Mereka telah berjalan jauh, membayar ongkos perjalanan hampir dua kali lipat dari perjalanan biasa. Mereka telah membayar pajak untuk mendapatkan visa haji dan ongkos-ongkos lain untuk kepuasan ibadah mereka di Tanah Suci.

Peristiwa terjadi karena jemaah haji baik yang akan pergi melempar jumrah maupun yang pulang, berebutan dari dua arah untuk memasuki satu-satunya terowongan yang menghubungkan tempat jumrah dan Haratul Lisan. Puluhan orang telah berjatuhan, tapi dorongan massa seolah tak peduli. Desakan terasa semakin kuat karena massa di belakang tidak tahu apa yang terjadi dan terus merangsek.

Petugas keamanan Arab Saudi tidak memadai tak berdaya. Ribuan anggota jemaah bahkan mulai naik lewat lewat pintu barat, yang seharusnya menjadi pintu keluar. Tak ayal, massa yang terus terdorong akhirnya menginjak-injak tubuh mereka yang telah tersungkur. Sebagian tersandung, lalu terjatuh pula.

Kepanikan semakin menjadi-jadi. Mereka yang di tengah tergencet, sementara yang di pinggir terjepit di pagar dan bahkan terlempar ke lantai bawah ketika pagar jebol. Setelah melayang enam meter ke bawah, mereka menimpa jemaah di lantai satu. Gema basmalah dan takbir "Bismillahi Allahu Akbar" kini bercampur dengan rintihan, teriakan, dan lolongan kesakitan jemaah yang terdesak, tersikut, jatuh, terimpit, tertimpa, dan terinjak jemaah lainnya.

Jemaah haji asal Indonesia yang kebanyakan sudah berusia lanjut dengan kondisi fisik yang memang relatif lebih lemah, akibat terpaan cuaca di Mekah yang kurang bersahabat banyak menjadi korban dalam tragedi tersebut. Keesokan harinya ambulans dan mobil-mobil polisi terlihat sibuk menyingkirkan orang-orang dari lokasi musibah untuk memudahkan upaya penyelamatan. Mayat-mayat bercampur dengan yang masih hidup diangkut ke dalam truk bertumpuk-tumpuk seperti tak terpakai.

Kini, di tengah semua perdebatan tentang siapa yang harus bertanggung jawab, serta iringan derai air mata saudara, anak, istri, teman, dan kerabat di Tanah Air, jenazah para syuhada Mina telah dikebumikan di Ma'la. Di pekuburan khusus jemaah haji di kawasan Jakfariyah, Mekah, Nazaruddin bersama para syuhada Mina lainnya beristirahat dengan tenang. Cita-cita mereka untuk memenuhi panggilan Allah telah terkabul.

Berikut adalah beberapa peristiwa yang perna terjadi di mina :
- 2 Juli 1990: 1.426 jamaah tewas kebanyakan dari Asia akibat terperangkap didalam terowongan Mina.
- 24 Mei 1994: 270 jamaah tewas akibat saling dorong dan injak di Mina
- 7 Mei 1995: tiga jamaah tewas akibat kebakaran di Mina.
- 15 April 1997: 343 jamaah tewas dan 1.500 lainnya terluka karena kehabisan nafas karena terjebak didalam kebakaran tenda di Mina
- 9 April 1998: 118 jamaah tewas karena berdesak–desakkan saat pelaksanaan lontar jumroh.
- 11 Februari 2003: 14 jamaah tewas di Jumrotul Mina – enam diantaranya wanita.
- 1 Februari 2004: Sebanyak 251 jamaah tewas selama pelaksanaan lontar jumrah.
- 12 Jan 2006: Sedikitnya 345 jamaah tewas di Jammarat selama pelaksanaan lontar jumrah. Insiden ini terjadi pada pukul 15.30 waktu setempat usai shalat dzuhur, setelah jutaan jamaah saling berdesak–desakkan di pintu masuk sebelah utara lantai dua Jammarat.
Beberapa kisah lain “Tragedi Terowongan Mina” tahun 1990 :

Tragedi Mina II
Di Tanah Suci, kita tak punya nama dan tak punya negara. Karena Tuhan tak akan menanyakan warna atau bentuk. Ia akan merangkul para pengunjungnya.
Namun, Ahad silam, di Tanah Suci, para pengunjung rumah suci, karena udara, karena bersesakan, karena kegairahan bertemu Tuhan, karena organisasi duniawi yang ruwet dan karena apa pun, bisa saja tersungkur dan mati di luar dugaan.
Nun di Jembatan Aqabah, Mina, Arab Saudi, di antara impitan puluhan ribu manusia yang semakin deras membanjiri, Hamdani mengulurkan tangannya. Dia ingin meraih tangan Nazaruddin yang menggapai-gapai. Lelaki itu terjebak dalam arus massa yang terus merangsek bagai air bah menuju tepi Jamarat Aqabah. Namun, tiba-tiba sebutir batu tersasar dan menerpa kepala Hamdani. Darah pun mengucur deras.
Karena terkejut dan kesakitan, anggota jemaah haji asal Bekasi, Jawa Barat, itu mengaduh. Sambil memegangi kepalanya yang bocor, ia berusaha menghentikan langkah sejenak. Tapi dorongan, desakan, dan impitan massa begitu luar biasa. Cuaca terik 37 derajat Celsius tanpa awan di langit Aqabah pun semakin menguras stamina. Dengan mudah, lelaki 35 tahun itu terbawa arus massa seperti kertas yang terhanyut air, sebelum akhirnya terpental ke sisi kiri Jamarat Aqabah. "Untunglah, saya segera ditarik seorang jemaah haji asal Turki keluar dari pusaran massa," ujarnya
Tapi saat itulah Hamdani menyaksikan betapa Nazaruddin, sahabat barunya, berupaya meloloskan diri dari banjir puluhan ribu orang dari seluruh penjuru dunia yang tenggelam dalam ekstase ritual haji. Dia melihat Nazaruddin tersengal di antara jepitan tubuh-tubuh jemaah lainnya. Sejenak ia masih menjejak tanah, tapi tak lama kemudian kakinya tak lagi mampu menahan desakan dan berat tubuhnya sendiri. Selama beberapa saat, lelaki 40-an tahun itu terombang-ambing arus massa, sebelum akhirnya terjerembab dan tersungkur di tengah kerumunan massa.
Puluhan orang telah berjatuhan, tapi dorongan massa seolah tak peduli. Desakan terasa semakin kuat karena massa di belakang tidak tahu apa yang terjadi dan terus merangsek. Petugas keamanan Arab Saudi tidak memadai. Ribuan anggota jemaah bahkan mulai naik lewat lewat pintu barat, yang seharusnya menjadi pintu keluar. Tak ayal, massa yang terus terdorong akhirnya menginjak-injak tubuh mereka yang telah tersungkur. Sebagian tersandung, lalu terjatuh pula.
Kepanikan semakin menjadi-jadi. Mereka yang di tengah tergencet, sementara yang di pinggir terjepit di pagar dan bahkan terlempar ke lantai bawah ketika pagar jebol. Setelah melayang enam meter ke bawah, mereka menimpa jemaah di lantai satu. Gema basmalah dan takbir "Bismillahi Allahu Akbar" saat mereka melontar batu jumrah kini bercampur dengan rintihan, teriakan, dan lolongan kesakitan jemaah yang terdesak, tersikut, jatuh, terimpit, tertimpa, dan terinjak jemaah lainnya.
Ridwan, anggota jemaah haji Indonesia dari Kloter 37 SOC, mengaku melihat puluhan orang jatuh dari jembatan. Semula, ia dan puluhan orang yang berada tak jauh dari lokasi mencoba menolong. "Tapi, karena membeludaknya jemaah, kami tak bisa mendekat," ujarnya. Sementara itu, tubuh orang-orang yang terlempar dari atas terus menjatuhi orang-orang yang berdesak-desakan di bawahnya. Keadaan di lantai satu menjadi kacau. Tubuh-tubuh manusia yang jatuh dan mereka yang tertimpa akhirnya terinjak-injak jemaah lainnya yang juga terus merangsek mendekati lokasi pelemparan jumrah.
Hari itu, di saat yang seharusnya kita semua tak membutuhkan nama atau bentuk, akhirnya mengenali 251 anggota jemaah haji yang meninggal terinjak-injak gara-gara berebut melempar jumrah. Dari jumlah itu, korban terbanyak, 55 orang, berasal dari Indonesia. "Sebanyak 39 meninggal saat kejadian, 13 orang di hari kedua, dan 3 orang di hari berikutnya," kata Muhammad Nadhirin, Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia. Jumlah korban tewas dalam peristiwa ini menempati posisi terburuk kedua setelah tragedi terowongan Al Mu'ashim, Haratul-Lisan, Mina, tahun 1990. Dalam tragedi itu, 1.426 anggota jemaah haji tewas dan ribuan lainnya terluka.
Menurut Menteri Urusan Haji Arab Saudi, Iyad bin Amin Al-Madani, musibah terjadi ketika sekitar dua juta anggota jemaah memadati Mina. Pada Ahad pagi, arus jemaah di jembatan Jamarat lancar dan terkendali. Tapi, sekitar pukul 8.30 waktu setempat (12.30 WIB), antrean mulai terhambat, terhalang jemaah-yang disebut Al Madani sebagai "jemaah liar"-yang melakukan ritual sambil membawa barang-barang pribadi. "Antrean jemaah sepanjang lebih dari 400 meter kemudian mendesak ke arah yang sama dan menyebabkan kepanikan," kata Madani.
Kerumunan mulai memadat saat waktu menunjukkan pukul 09.00 pagi waktu setempat. Sebab, saat dluha itulah yang dianggap sebagai waktu paling afdol untuk melempar jumrah. Mereka pun tampaknya bergegas karena ingin segera dapat bertahalul dan tidak memakai pakaian ihram lagi. Namun, ketika bagian bawah Jamarat penuh massa, orang-orang pun berbondong-bondong naik ke lantai atas. Padahal, di lantai atas, lokasi pelemparan Jamarat Aqabah sangat terbatas.
Kepadatan massa semakin memuncak hingga terjadinya musibah sekitar pukul 11.00. Massa yang masih terus merangsek akhirnya baru bisa dihentikan setelah ratusan aparat keamanan Saudi datang dan segera memblokir jalanan menuju tempat kejadian. Korban-korban yang bergelimpangan pun segera dievakuasi.
Menurut Sekretaris Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama, Fauzi Amnur, faktor penyebab musibah adalah karena para anggota jemaah terlalu mengejar waktu yang dianggap baik. Para korban musibah dari Indonesia rupanya tak memperhatikan peringatan dalam buku manasik Departemen Agama. Di situ tercantum bahwa waktu afdol justru berbahaya. "Faktor lain adalah fasilitas di Mina yang tak memadai lagi untuk menampung jutaan manusia," ujarnya.
Meski peristiwa itu menurut Al-Madani hanya berlangsung 27 menit, aparat keamanan terlihat sangat lambat dan tidak efektif bertindak. Petugas muasasah negara-negara Arab yang dipimpin D.R. Thala'at Abdul Karim sangat menyesalkan keterlambatan ini. Sebab, masalah kepadatan jemaah haji saat melontar jumrah terus berlangsung tiap tahun. "Seharusnya pemerintah Saudi bisa menjamin keamanan, kelancaran, dan ketertiban demi terciptanya kenyamanan beribadah," ujar warga Tunisia itu.
Untuk musim haji tahun ini memang terlihat jelas betapa macet, ruwet, dan tidak teraturnya sebagian jemaah. Wartawan TEMPO menyaksikan kelemahan penjagaan aparat. Meskipun waktu sudah mendekati akhir waktu nafar awal, Selasa sore lalu, petugas keamanan Saudi yang menjaga di atas jembatan Jamarat tak lebih hanya 20 orang. Padahal dua hari sebelumnya baru saja terjadi musibah yang menewaskan 251 orang itu. Bagaimana mungkin mereka bisa mengatasi jemaah haji yang berjumlah jutaan orang?
Al-Madani mengakui bahwa aparat keamanan kurang siap, terutama di daerah lokasi pelemparan jumrah, lebih-lebih di atas jembatan. Tapi, menurut dia, aparat keamanan tetap sigap. "Satu jam setelah kejadian, kami segera mengumumkan ke seluruh muasasah untuk melarang jemaahnya melempar jumrah dulu," ujarnya. Para korban memang segera dilarikan ke Rumah Sakit Al Muashim. Tapi, apa mau dikata, sebagian besar mereka telah wafat.
Kini, di tengah semua perdebatan serta iringan derai air mata saudara, anak, istri, teman, dan kerabat di Tanah Air, jenazah para syuhada Mina telah dikebumikan di Ma'la. Di pekuburan khusus jemaah haji di kawasan Jakfariyah, Mekah, Nazaruddin bersama para syuhada Mina lainnya beristirahat dengan tenang. Cita-cita mereka untuk memenuhi panggilan Allah telah terkabul.
Labbaika Allahumma labbaik! Aku memenuhi panggilanmu, ya Allah...!

Diselamatkan Dari Tragedi Terowongan Mina
Ketua bidang Percepatan Pembangunan Desa salah satu partai politik di Indonesia ini sudah berulang kali menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. “Soalnya, berhaji memberikan ketenangan tersendiri buat saya. Belum lagi janji Allah bahwa haji mampu menghapus kesalahan kita,” ujar H Bahauddin Thonti menerangkan alasan kenapa ia berulang kali menunaikan haji.
Yang jelas, selama beberapa kali menunaikan ibadah haji, ayahanda artis Ulfa Dwiyanti ini mengalami beberapa kejadian yang luar biasa. Di antaranya terjadi pada musim haji tahu 1995, tepatnya setahun setelah ambruknya terowongan Mina yang menewaskan ratusan jamaah haji.
Ceritanya ketika itu Thonti bersama istri baru saja melontar jumrah. Selain melempar jumrah untuk dirinya sendiri, Thonti juga membadalkan (mengganti) melemparkan jumrah untuk walikota Yogyakarta, R. Widagdo. Tiba-tiba terjadi kebakaran di terowongan Mina. Kontan, ribuan jamah haji yang berada di situ langsung panik dan berdesakan-desakan untuk menyelamatkan diri masing-masing.
Akibatnya, ratusan jamah terinjak-injak. Thonti sendiri mengaku selama seperempat jam kakinya tidak bisa menginjak tanah. Selain terpisah dari istri, rasa haus dan kelelahan nyaris membuat pria kelahiran Pinrang, Sumatera Selatan, 62 tahun lalu ini tidak sadarkan diri. Untungnya, tidak lama kemudian ada seorang wanita yang tidak dikenalnya, memberikan air putih. “Atas izin Allah, mungkin pemberian air itulah yang menyelamatkannyawa saya ketika itu,” tuturnya.
Selain kejadian ini, masih ada kejadian lainyang membuat Thonti merasakan betul kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Ketika berhaji pada tahun 1993, Thonti sempat melihat kilat yang bentuknya panjang dan tidak beraturan. Tiga tahun kemudian, di tempat dan jam yang sama, Thonti kembali melihat kejadian kilat yang serupa.
Usai terjadinya kilat,ia pun membayangkan melihat kilat itu secara terbalik. Hasilnya, ia melihat tulisan Lailaha Illa Allah. “Saya langsung teriak Allahu Akbar, dan sujud syukur. Beberapa orang yang adadi sekitar saya sempat bertanya, ada apa. Setelah saya jelaskan, mereka pun langsung memuji kebesaran Allah.”
Sumber: Tabloid Haji dan Umroh Indonesia Edisi September 2007

Jumat, 18 Mei 2012

Arti Warna Favorit Kamu :)


Percayakah Anda, warna mengandung sejuta arti? Tak hanya menyiratkan selera Anda, namun juga ‘bicara’ bagaimana Anda bereaksi pada seks. Ehemmm…
Boleh percaya atau nggak, konon warna-warna favorit memang mencerminkan bagaimana pribadi dan watak si empunya. Merah diartikan berani, hijau sejuk dan kalem, abu-abu disukai mereka yang memilih berada di tengah-tengah alias plin-plan.
Lantas bagaimana pemilihan warna seseorang merefleksikan selera seks yang bersangkutan? Yuk, kita intip:
Hijau
Mereka yang menyukai warna hijau umumnya pribadi yang ceria namun lugu dalam kehidupan bercintanya. Perempuan yang menyukai warna ini cenderung suka acara bercinta seperti gadis perawan. Mereka cenderung berlaku sopan (bahkan di tempat tidur!) dingin, kadang tak bergairah, namun tetap menarik! (justru di situ tantangan si pria ‘kan)
Kuning
Meski keinginan bercinta kuat, namun si pencinta warna kuning ini bisa tahan diri alias suka jaim (jaga image). Meski jarang merasakan kepuasan seks, namun mereka tak akan menolak jika pasangan menginginkannya. Wah, sekali-kali jujur aja kali biar suami juga bisa memuaskannya, jangan jaim mulu deh.
Oranye
Jika Anda penyuka warna berani ini, berarti Anda juga suka seks yang penuh fantasi dan kaya imajinasi. Seks bagi Anda bagaikan sebuah drama, dimana Anda berperan sebagai si pemain utama. Foreplay harus dilakukan, tidak boleh tidak. Sanjungan, pujian dan kata-kata mesra selalu tak pernah ketinggalan. Karena lihainya berakting, tak mencapai orgasme pun pasangan nggak bakal tahu. Rugi dong…
Pink
Gampang ditebak, wanita yang menyukai warna ini cenderung bersikap kekanak-kanakan, demikian juga dalam bercinta. Mereka suka menggoda, namun jarang menepati. Demikian juga kaum prianya lho. Royal mengobral janji, namun tak satupun ditepati. Waspada jika suami Anda penyuka merah muda!
Biru
Anda adalah pasangan yang menyenangkan dalam bercinta, cenderung lembut dan peka terhadap pasangan. Romantis dan melakukan pendekatan dengan cara-cara elegan. Penyuka warna biru adalah pencinta sejati, gairahnya menggelora dan selama sesi bercinta selalu menggebu-gebu. Foreplay sudah jadi barang wajib, jadi nggak ada kata quickie sex dalam kamus bercintanya!
Coklat
Oh la la, karena coklat adalah salah satu afrodisiak yang ampuh, maka perempuan yang menyukai warna coklat identik dengan seks 24 jam. Nanti dulu, maksudnya itu seks dalam pikirannya. Anda penyuka warna coklat suka bercinta dalam waktu lama dan intens. Namun emosi yang cenderung bersumbu pendek bisa membuyarkan segalanya
Ungu
Penyuka warna ungu adalah wanita anggun, cenderung suka pada sesuatu yang bersih dan indah. Kaum pria yang menyukai warna ini kebanyakan pebisnis andal. Untuk urusan asmara, baik pria atau wanita, mereka optimis selalu dapat memuaskan pasangannya
Hitam
Sesuai dengan pilihan warnanya, penyuka hitam identik dengan seks yang keras dan liar. Cocok bagi sifat mereka yang cenderung temperamental dan gampang naik darah. Konon, para ahli jiwa sempat menyimpulkan pelaku kekerasan seks cenderung mereka yang memfavoritkan warna hitam!
Putih
Entah benar atau tidak, mereka yang menyukai putih berpikir seks adalah sesuatu yang kotor. Ciuman di depan umum tak ada dalam kamus mereka, demikian juga bercinta di siang hari. Saking kolotnya, perempuan penyuka warna putih, konon akan berganti pakaian di bawah selimut. Sedangkan prianya, akan mandi sebelum dan sesudah bercinta!
Merah
Selera bercinta Anda bak harimau kelaparan, mudah terangsang dan amat menikmati variasi seks, baik gaya atau lokasi. Selama bercinta, penyuka merah cenderung agresif dan suka ‘menyerang’ lebih dulu.

Jumat, 11 Mei 2012

Teater Singgkat (Anak Siapa Aku Ini)






Ini la ibu kota Jakarta , penuh kebisingan, polusi dan kesibukan. Ibu kota ku dengan perinsip “jika tak mempunyai uang niscaya bisa hidup damai disini” , uang yang kuasa. Masalah ekonomi membuad semua orang melakukan apapun demi hidup hari esok. Begitu juga dengan sri seorangan pembantu yang hamil diluar nikah, di Jakata dia bekerja dengan seorang pengusaha tekstil sebagai pembantu rumah tangga, dia hamil dengan pacarnya yaitu seorang satpam komplek namun satpam itu tak mau bertanggung jawab sebab dia telah memiliki keluarga .
            Pikirannya buntu,dia pun perna mencoba bunuh diri namun itu digagal kan oleh majikan nya, dia pun memberitahu pada majikan nya apa yang telah terjadi pada nya. Majikannya pun marah besar namun majikannya masih berbaik hati, majikannya berniat untuk mengapopsi anak yang akan dilahirkan sri. Itu pun karena kedua majikannya ini tak mempunyai anak namun dengan syarat sri tak boleh member tau anak itu jika ia la ibu kandungnya.
Tuan                            : baik la bi, saya dan nyonya telah memutuskan  kami akan mengadopsi anak bibi namun dengan syarat !
Sri                                :apa tuan ?
Tuan                            : bibik tak boleh membertau siapapun termasuk keluarga bibi jika anak itu adalah anak kandung bibi
Sri                                : baik la tuan,saya berjanji !
            Berbulan-bulan telah sri lalui,tiba pada saat dia akan melahirkan anaknya.tepat pada hari jum’at pukul 22.35 sri melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama “Karin” dia amat cantik,mempunyai paras ayu seperti ibu kandung nya.
            19 tahun sudah Karin tinggal bersama tuan inggo dan nyonya indri juga ibu kandungnya yang dia kenal sebagai pembantu. Namun Karin sekarang merasakan kejanggalan antara dia dan mama papa nya ,tiap malam dia memimpi kan seorang wanita datang dan wanita itu memanggilnya anak namun yang Karin herankan wanita itu bukan mama nya melain kan pembantunya. Kegelisan itu pun semakin menjadi-jadi saat kedua temannya bermain kerumah dan mengomentari parasnya yang berbeda dengan mama ataupun papa nya.
Nopri               : Karin ini mama dan papa mu ya?(sambil melihat foto keluarga diruang tamu)
Karin               : iya. Nyokap gue miripkan sama gue?
Metta               : mirip dari mana rin, jauh baget lo sama bonyok lo. Ya gak nop?
Nopri               : bener rin beda jauh sama lo !
Karin               : ala mata lo pada soek kali ya udah-udah duduk ! bentar ya ague manggil pembokat gue dulu… bibik .. bibik bawain minum dong buat temen-temen Karin
(menjawab dari arah dapur)
Bibi                 : iya non !
            Tak lama kemudian bibi mengantarkan minuman dan cemilan untuk  Karin  dan teman-temannya
Bibi                 : ini non silakan !
Nopri               : rin ini pembokat lo?
Karin               : iya
Metta              : kok parasnya mirip ama lo
(sri permisi kebelakang)
Bibi                 : permisi non
(Karin menjawab pertanyaan matta)
Karin               : ah .. mata lo pada apa udah abun. Pembokat gue lo bilang mirip ama gue nah bonyok gue lo bilang gak mirip,. Wah katarak lo pada
Nopri               : bener rin pembokat lo itu mirip ama lo
Metta              : iya rin pembokat lo lebih mirip ama lo dari pada bonyok lo
Karin               : udah-udah kalian ini. Dia cuman pembantu disini,. Ah lo pada ngeBT in da
Metta              : ya Karin jangan ngambek dong ..
Nopri               : ah Karin gak asik lo ambekan ..
Metta              : ya udah kita pulang dulu ya, udah sore ni ! maafin kita yee
Karin               : iya iya pulang lo sono
            Kedua teman Karin pun  pergi ninggalin Karin sendiri yang termenung dengan perkataan teman-temannya.
Karin                           : kenapa mereka bisa ngomong gitu ya? Apa si yang terjadi, gue ini anak siapa? Apa gue bukan anak papa dan mama?(terdiam)pokoknya malam ini gue harus tanya sama papa dan mama gue anak ini siapa?(berdiri dan pergi)
            Waktu makan malam Karin pun memberanikan diri menanyakan siapa dirinya dan anak siapa kah dia.
Karin               : ma, pa .karin boleh nanya?
Mama              : apa anak ku
Karin               : sebenarnya .. ehmm..
Mama              : sebenarnya apa anak ku
Karin               : sebenarnya .. ehmm.. ma sebenarnya Karin ini anak siapa?
mama dan papa Karin terkajut dan saling menatap., apa yang harus mereka kata.. apa mereka harus mengatakan yang sebenarnya atau apa?
Karin               : ma jawab ?
Papa                : Karin kamu itu anak papa dan mama
Karin               : jawab yang sejujurnya pa, apa Karin anak kandung papa dan mama?
            Mama dan papa Karin pun terdiam lagi. Mungkin ini la saat Karin mengetahui siapa dia sebenarnya.
Papa                            : Karin kamu anak papa dan mama namun sebenarnya kamu anak angkat papa dan mama.
Karin               : (menangis L ) jadi benar Karin bukan anak papa dan mama. Lalu.. lalu siapa orang tua kandung Karin?
Mama                          : kami tak mengetahui siapa orang tua kandung mu nak? Kami menemukan mu di depan pintu
Karin               : tidak … tidak ….
            Karin pun berlari kekamar dan mmengunci pintu..dia terdiam dan terus menangis.. sedangkan mama dan papa nya masih diruang makan,.terdiam dan termenung memikirkan apa yang baru terjadi .
            Sedangkan dipintu dapur Sri mendengar semua itu dan dia memutuskan untuk member tahu Karin jika dia la ibu kandung Karin. Namun dibalik semua itu sri tak mau Karin menjadi seperti dia, dia ingin Karin tetap menjadi anak mama dan papanya  sekarang. Ya sri akan meninggalkan Karin untuk selama-lamanya, dia akan pergi menjadi TKI CINA dan mungkin tak akan perna kembali lagi ke Indonesia mengingat umurnya yang tlah mencapai kepala 5.
            Esok pagi dia akan segera mengurus semua keperluan untuk menjadi TKI dan ketika dia akan pergi,saat itu la dia akan member tau Karin yang sebenar nya.
Sri                   : besok akan menjadi hari  terakhir ku bertemu Karin !
            Ucap sri sedih setelah dia menyiapkan semua yang akan dia butuhkan untuk pergi ..
            Esok nya sri sudah menyiapkan semuanya dan dia siap untuk memberitahu kedua majikannya dan juga putri satu-satunya..namun diluar dugaan pagi itu Karin telah berangkat kulia tanpa sepengetahuan sri. Tapi sri tlah menulis surat untuk putrinya itu.
Sri                    : nyonya , tuan saya mohon pamit pergi !
Tuan                : bibik mau pergi kemana?
Sri                                : saya akan menjadi Tki dan akan berangkat keCINA tuan . tuan maaf,malam itu ketika tuan dan nyonya berbincang dengan non Karin saya mendengarkan . dan saya mohon kepada tuan dan nyonya beritau non Karin jika saya la ibu kandungnya,saya pagi ini akan pergi, dan izinkan la Karin tetap menjadi anak tuan dan nyonya ( L )
Nyonya           : bik kami memang berencana untuk memberi tau Karin yang sebenarnya ! namun kenapa bibik baru memberitahu jika bibik akan pergi menjadi Tki?
Sri                   : maaf kan saya nyonya,jujur saya tak mau Karin menjadi seperti saya. Dan saya mohon kpd nyonya dan tuan agar menyekolakan Karin seperti bisa dan tak akan ngengurangi kasih sayang nyonya dan tuan selama ini kepada Karin !
Tuan                : bik kami tlah menganggap Karin sebagai anak kami selamanya, kasih sayang kami tak akan perna hilang walau Karin tlah mengetahui siapa ibu kandungnya sebenarnya.
Sri                   : terimah kasih tuan, tuan .,nyonya izinkan saya untuk pergi sekarang dan tolong berikan surat ini kepada Karin juga kalung ni !
Nyonya           : tapi bik , apa bibik tak mau menunggu Karin untuk mengucapkan sesuatu mungkin !
Sri                   : tidak nyonya ,. Saya tak mau menangis di depan Karin
Tuan                : baik la jika begitu,. Saya tak dapat memaksa bibik untuk tinggal, ini bibik untuk pesangon bibik . terimah kasih atas pengapdian bibik selama kurang lebih 20th di rmh tangga saya dan istri saya
Sri                   : iya tuan ,. Baik la kalau begitu bus yang menjemput saya sudah datang .. saya permisi dulu tuan dan nyonya
Nyonya           : iya bik .. hati-hati dijalan
            Ketika bus yang akan membawah sri pergi ke cina itu berangkat rupanya Karin,. Karin pun langsung berjalan menuju kea rah mama dan papa nya
Karin               : mama papa siapa yang pergi itu ?
Mama             : itu …(gugup) itu bik sri,. Dia akan pergi menjadi Tki ke cina
Karin               : oh….
Papa                : Karin ayo masuk papa mau bicara
(mama menggandeng tangan Karin dan masuk kedalam)
*ruang tamu
Papa                            : Karin .. mama dan papa akan member tahu siapa orang tua mu sebenarnya !
Karin               : siapa pa ? siapa ? karin anak siapa ?
Mama              : anak ku , sebenarnya ……
Karin               : siapa ma? (menangis) bilang sekarang .. karin anak siapa ?
Mama              : bibik sri ibu kandung mu Karin
Karin               : bik sri ma .. L (menggelengkan kepala)
Papa                : ini surat dari bik sri rin
·         Membaca surat
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
21 . 01 . 2012
       Karin ini ibu nak ..
       Ibu yang melahirkan kamu ,mungkin saat kamu membaca surat ini ibu sudah tidak ada lagi didekat mu,mungkin untuk selamanya. maaf kan ibu selama ini tak memberitahu kamu yang sebenarnya, ibu ingin kamu bahagia nak. Ibu terpaksa membiarkan kamu diangkat tuan inggo dan nyonya indri menjadi anak mereka karna ibu tak sanggup membiayai hidup mu anak ku.
       Ibu terpaksa meninggal kan mu agar kamu mendapatkan pendidikan dan kasih sayang yang lebih baik dari pada ibu.
       Ibu akan menjadi tki dicina.
       Tak ada yang dapat ibu berikan selain kalung itu,. Kalung ibu dari mendiam nenek mu anak ku. Sekali lagi maafkan ibu .
       Cinta , kasih syang dan doa ibu akan selalu mengiringi langka mu anak ku. Baik-baik disana, berbaktila kepada tuan inggo dan nyonya indri. Anggap la mereka orangtua kandung mu.

Salam sayang
ibu
 

karin pun langsung pergi berlari keluar , seolah-olah mengejak bayangan bus yang membawa ibunya pergi namun semua itu hanya akan sia-sia
Karin                           : ibu … ( L ) kenapa ibu tinggalin karin ketika karin baru mengetahu siapa ibu kandung karin .. ibu tega .....
                        Tuhan .. izin aku memeluk ibu ku walau sejenak L
Mama              : karin bik sri gak mungkin kembali nak ! dia memberikan ini untuk mu ( kalung )

( berjalan menggenggap kalung)
Karin               : tuhan .. jika memang hamba tak akan bertemu dengan ibu kandung hamba lagi .. tolong sampai kan pada nya hamba sangat sayang pada nya dan hamba tak mungkin melupakan nya :’(
            Karin sekarang tlah mengetahui siapa ibu kandungnya walau dia tak mungkin akan bertemu lg dengan ibu nya . Sekian .. hanya itu yang kami dapat tampilkan .. sebuah cerita piski belaka, kami mohon maaf  jika terjadi kesalahan dan kekurangan dari cerita ini .







@@@
ini adalah karya tulis ku sendiri
semoga dapat membantu :)